Inspeksi Visual Asam Asetat ( IVA ) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining dari pap smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilaksanakan selain oleh dokter ginekologi.
Prosedur pemeriksaan ini dapat dilakukan dirumah sakit, klinik, atau puskesmas. Pemeriksaan IVA dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Pasien diminta berbaring dengan posisi kaki terbuka (Litotomi).
- Dokter akan memasukkan alat bernama spekulum atau cocor bebek ke dalam vagina. Alat ini berfungsi menahan mulut vagina terbuka, sehingga leher dan mulut rahim dapat terlihat.
- Kemudian dokter akan mencelup gumpalan kapas bertangkai (mirip cotton bud) ke larutan asam asetat (asam cuka) kadar 3-5%.
- Gumpalan kapas yang telah dibasahi oleh asam asetat akan dioleskan perlahan ke permukaan jaringan serviks.
- Dokter akan menunggu selama 1 menit untuk menilai reaksi yang muncul, biasanya berupa perubahan warna pada area serviks yang telah dioleskan asam asetat.
Jaringan serviks yang sehat tidak akan mengalami perubahan warna setelah dioleskan asam asetat. Namun jika terdapat sel abnormal pada serviks, akan muncul bercak putih pada permukaan leher rahim. Hal ini dapat menandakan adanya sel tumor atau sel kanker pada serviks.
Syarat-Syarat Pemeriksaan IVA
Agar hasilnya akurat, pemeriksaan IVA hanya boleh dilakukan oleh wanita yang:
- Sudah pernah melakukan hubungan intim
- Tidak berhubungan intim selama 24 jam sebelum pemeriksaan
- Tidak sedang haid
Bila memenuhi ketiga syarat tersebut, pasien dapat menjalani pemeriksaan IVA secara berkala sesuai anjuran dokter, atau setidaknya setiap 3-5 tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks secara dini, sebab gejala kanker serviks stadium awal sering kali tidak jelas. Gejala umumnya baru muncul pada tahap lanjut.
Pemeriksaan IVA sangat dianjurkan bagi wanita yang berisiko terhadap kanker serviks, misalnya wanita dengan riwayat kanker serviks dalam keluarga (keturunan), memiliki lebih dari satu pasangan seksual, atau pernah mengalami infeksi menular seksual. Pemeriksaan IVA dinilai efisien, cukup akurat, dan bisa dilakukan di puskesmas. Pemeriksaan IVA adalah upaya paling mudah untuk mendeteksi kanker serviks secara dini, terlebih bila berada di lokasi yang jauh dari fasilitas kesehatan dengan sarana dan prasarana yang memadai.
0 Komentar