Lurah GIB Menghadiri Acara Isra Mikraj 1445 H Di Masjid Al - Muawanah Jl.Taman Murni

 

Ketika berada di bulan Rajab, umat Islam akan memperingati satu peristiwa bersejarah yang sangat penting. Ialah Isra Mikraj, perjalanan Rasulullah SAW dari Makkah (Masjidil Haram) hingga ke Sidratul Muntaha dalam satu malam.

Tahun ini, peringatan Isra Mikraj 2024 jatuh pada Kamis, 8 Februari 2024. 

Peringatan Isra Miraj 2024 sendiri bertepatan dengan bulan Februari 2024 yang merupakan akhir dari bulan Rajab dan Syakban 1445 H. Ini berarti, Isra Miraj 2024 sudah memasuki tahun 1445 H.

Mengutip dari laman NU Online, waktu terjadinya peristiwa Isra Miraj ini terdapat perbedaan di kalangan para ulama.

Pendapat pertama mengatakan Isra dan Miraj terjadi pada tahun kedua setelah diutusnya Nabi Muhammad sebagai nabi, pendapat kedua Kedua yang diamini oleh An-Nawawi dan Al-Qurthuby menyebutkan Isra dan Miraj terjadi pada tahun kelima setelah diutusnya nabi.

Sementara ada juga pendapat ketiga yang menyebut Isra Miraj terjadi tanggal 27 Rajab tahun kesepuluh setelah diutusnya Nabi. Pendapat ketiga ini yang lumrah dan populer di kalangan masyarakat.

Sejarah Isra Miraj

Disadur dari Buku Dardir Bainama (Qisah Isra Mi'raj) Terjemahan Kitab Dardir Baunama Qishshat-ul-Mi'raj oleh Syaikh Najmuddin al Ghaithi, peristiwa Isra Miraj terjadi pada malam tanggal 27 Rajab 11 kenabian. Saat itu Nabi Muhammad SAW sedang beristirahat tidur di samping Hijir Ismail dekat Ka'bah.

Tiba-tiba Rasulullah didatangi oleh Malaikat Jibril, Mikail, dan Isrofil. Ketiga malaikat itu kemudian membopong Nabi Muhammad sampai ke sumur zamzam kemudian dilentangkan di sana.

Sementara dalam riwayat lain, dikisahkan bahwa pada malam itu atap rumah Rasulullah tersingkap dan malaikat Jibril masuk membedah dadanya. Jibril kemudian menyucikan hati dan batin Nabi Muhammad dengan bokor emas berisikan air zamzam yang dibawa oleh malaikat Mikail.

Selanjutnya bokor emas itu diisi dengan hikmah dan iman kemudian ditumpahkan ke dalam hati Nabi Muhammad SAW sehingga ia memiliki sifat sabar, alim, yakin, dan Islam. Rasulullah kemudian dikembalikan seperti sediakala dan diberi gelar kenabian oleh kedua malaikat tersebut.

Perjalanan Menuju Baitul Maqdis

Setelah peristiwa pembelahan dada tersebut, perjalanan Isra Miraj pun dimulai. Nabi Muhammad SAW disediakan buroq yaitu hewan berbulu putih, tinggi melebihi himar, dan lebih pendek dari bighol sebagai kendaraan.

Rasulullah SAW naik di atasnya dan memulai perjalanan Isra menuju Masjidil Aqsa didampingi malaikat Jibril di sebelah kanan dan Mikail di sebelah kiri. Sepanjang perjalanan, Rasulullah SAW beberapa kali berhenti untuk melaksanakan sholat sunnah.

Di tengah-tengah perjalanan, Rasulullah juga menyaksikan beberapa persitiwa penting yang mengundang tanya. Peristiwa-peristiwa itu sejatinya mengajarkan tentang zakat, larangan berbuat zina, memakan harta riba, fitnah, dunia-akhirat dan lain sebagainya.

Setelah melalui perjalanan panjang tersebut, Rasulullah akhirnya sampai di Baitul Maqdis (Palestina) melalui pintu gerbang Al-Yamani

Naik ke Sidratul Muntaha-Menerima Perintah Sholat

Setelah tiba di Baitul Maqdis, Nabi Muhammad SAW kembali melanjutkan perjalanan menuju Sidratul Muntaha. Namun sebelum itu, nabi dan rasul utusan Allah SWT berkumpul di sana untuk melaksanakan salat berjamaah yang dipimpin Nabi Muhammad SAW.

Perjalanan menuju Sidratul Muntaha dilalui secara bertahap. Nabi Muhammad SAW bersama Jibril mulanya naik dan sampai di beberapa pintu langit dunia yang disebut Babul Hafadhah.

Ketika masuk ke pintu langit pertama, Nabi Muhammad bertemu Nabi Adam as dan melihat di sebelah kirinya adalah neraka dan sebelah kanannya adalah surga. Saat masuk ke pintu langit kedua, Rasulullah bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya.

Nabi Muhammad SAW kemudian naik ke langit ketiga dan bertemu Nabi Yusuf as ditemani sebagian umatnya. Setelahnya, mereka naik lagi ke pintu keempat dan bertemu Nabi Idris. Sementara di pintu kelima Rasulullah bertemu dengan Nabi Harun as.

Ketika masuk di langit keenam, Nabi Muhammad SAW bertemu lagi dengan beberapa nabi yang saling diiringi para kaumnya, salah satunya nabi Musa as. Setelahnya, Nabi Muhammad SAW masuk ke pintu langit ketujuh dan berjumpa dengan Nabi Ibrahim as.

Selanjutnya, Nabi Muhammad dibawa naik ke Sidrotul Muntaha. Di tempat tersebut Rasulullah bertemu Allah SWT dan mendapatkan perintah sholat.

Pada peristiwa tersebut, sempat terjadi negosiasi terkait jumlah waktu pelaksanaan sholat. Mulanya, Rasulullah mendapat perintah mengerjakan sholat 50 kali.

Namun, Nabi Muhammad meminta pendapat Nabi Musa as. Dan Nabi Musa as menyarankan untuk meringankan kewajiban tersebut. Rasulullah lantas kembali menghadap Allah SWT untuk meminta keringanan.

Mulanya Allah SWT mengurangi lima, kemudian Nabi musa kembali menyarankan untuk meminta keringanan. Rasulullah beberapa kali bolak-balik untuk kembali meminta keringanan atas saran dari nabi Musa.

Setiap kali Rasulullah meminta keringanan, Allah SWT mengurangi 5 rakaat, begitu seterusnya sampai diturunkan Allah SWT menjadi lima kali salat dalam sehari semalam.

Allah berkata: "Shalat itu kerjakanlah dalam waktu sehari-semalam. Adapun pahalanya setiap satu kali shalat adalah sepuluh kali lipat. Jadi, lima kali shalat itu sama halnya dengan pahala lima puluh kali shalat."

Setelah negosiasi tersebut, sebenarnya Nabi Musa menyarankan Rasulullah untuk kembali meminta keringanan. Namun, Rasulullah merasa malu dan ridha dengan keputusan Allah SWT. Nabi Muhammad SAW lantas turun kembali ke bumi untuk menyampaikan perintah salat 5 waktu tersebut kepada umatnya.

Posting Komentar

0 Komentar